Selasa, 25 Maret 2014

Pameran Fotografi "Mata Kanan" Universitas Pancasila

Diposting oleh Endah Ayu Apriliana di 02.26 0 komentar
alhamdulillah ya akhirnya pameran selesai jugaaaaaa \(^O^)/ ya karna itu juga tugas gue pada gak dikerjain nih, parah emang. tapi ya bersyukur akhirnya pameran berjalan dengan lancar.. ets tunggu dulu! mas seta juga ngasih tugas buat ngasih review, ulasan, komen, apalah pokoknya! intinya tentang pameran kemaren


ada 3 gambar, yang diatas itu poto yang gue ambil. haahh? yang gue ambilll????? maksudnya gini, kemaren itu gue adalah salah satu pameris pameran fotografi "Mata Kanan" hohohohoho :D jadinya mau pake foto sendiri gapapa kali yee.. emang gak seberapa bagus, tapi banyak makna dibalik sebuah foto.. eciieee....

judul foto diatas itu "Laju yang Membawaku Pulang" dengan fotografer (of course guee) adalah Endah Ayu. wowwww!!!!! jelek amat sumpah!! hahaha, emang gak seberapa, tapi ya emang gitulah adanya. seharusnya foto yang baik itu dapat berbicara walaupun gak diceritakan, so that's it. judul berlaku untuk supir dan penumpang yang dibawa. kalo dijelaskan dengan kata-kata emang ribet, intinya kecepatan si sang supir membawa berkah dan hasil yang didapat membawanya pulang, sedangkan kecepatan untuk sang penumpang membawa penumpang untuk bekerja mencari nafkah atau mungkin membawa penumpang untuk kembali kerumah, itulah foto gue.

disini juga gue pake konsep "Human Interest" dengan teknik "Panning". sebenernya kalo ngeliat fotonya langsung, penumpang yang depan pintu itu fokus, maksudnya gue mau nekanin kalo disitulah "human interest"-nya. mereka cape habis kerja (ceritanya), terus mereka pulang di dalam ruangan yang sempit. awalnya sih judulnya mau tentang ruangan sempit, tapi gak dapet yang pas, alhasil........ taraaaaa!!!!! Laju yang Membawaku Pulang-lah yang menjadi pilihannya.

dibalik foto inipun banyak cerita yang menyedihkan, salah satunya ya foto 4GB gue gak kebacaa, sedih bangeet sumpah :"( tapi seenggaknya 1 foto gue lolos saat dikurasi (penyeleksian foto) walaupun foto itu juga gak terlalu bisa gue banggain :") yaudahlah itu masalah latar belakang yang gak perlu diceritakan, ya intinya itu GAK ASAL AMBIL, walaupun idenya gak dari gue sih, hahaha. STOP! ntar gue keceplosan yang lainnya deh :D

oiya, foto sebelah kiri bawah itu mau nunjukkin hasil foto dari kamera gue, sedangkan foto sebelah kanan bawah itu mau nunjukkin stiker pamerannya. bagi kalian yang datang (waktu tanggal 19-21 Maret 2014) pasti bakal dapet stiker itu kok. makasih juga buat yang datang waktu itu udah ngasih vote nya buat kita para caang Photo UP :) thanks guys, KEEP SPIRIT \(^O^)/


sekian

Psikodiagnostik: tes individu, populasi khusus, dan tes minat

Diposting oleh Endah Ayu Apriliana di 01.54 0 komentar
A. Tes Individu
tes individu adalah tes yang diberikan perorangan yaitu tester berhadapan dengan testee, mis. tes Rorschach, Stanford Binet Intelligence Test, Wechsler Bellevue Intelligence Scale, TAT, WAIS, WISC, dsb. Tes individual biasanya digunakan untuk asesmen individual mendalam, mis. klien klinis, pasien rumah sakit.

  • Stanford Binet ed. keempat (SB-IV)
    • penyelenggaraan tes
      • materi mencakup buku-buku kecil berisi kartu tercetak untuk presentasi
      • flip-over soal-soal tes
      • objek-objek tes (spt balok-balok, papan bentuk, manik-manik yang diberi bermacam warna dan bentuk) dan sebuah gambar besar boneka yang uniseks dan multietnik
      • buku catatan kecil untuk penguji guna mencatat dan memberi respon
      • pedoman untuk menyelenggarakan dan menskor skala
  • Skala Wechsler
  • Skala Kaufman
    • Kaufman Assessment Battery for Children (K-ABC)
      • fokusnya adalah pengolahan informasi. kumpulan tesnya mencakup pemrosesan simultan, pemrosesan berurutan, skala prestasi
    • Kaufman Adilescent and Adult Intelligence Test (KAIT)
      • dirancang untuk usia 11-85 tahun atau lebih tua
    • Kaufman Brief Intelligence Test (K-BIT)
      • dirancang untuk memperkirakan tingkat fungsi intelektual, untuk usia 4-90 tahun
      • terdiri dari satu subtes verbal (45 soal kosakata ekspresif dan 37 definisi) dan satu subtes nonverbal (48 matriks)
  • Skala Kemampuan diferensial
    • untuk mengukur kemampuan-kemampuan tertentu dengan realibitas memadai, membantu penilaian individual yaitu diagnosis diferensial dan perencanaan penanganan
  • DAS-Naglieri Cognitive Assessment System (CAS)
    • dirancang untuk mengukur fungsi-fungsi kognitif dasar yang dilibatkan dalam proses belajar, tetapi dianggap independen dari proses bersekolah
    • menggunakan tes verbal dan nonverbal yang disajikan melalui indra pendengaran dan penglihatan
B. Populasi Khusus
tes populasi khusus adalah tes-tes yang digunakan untuk mengukur dari sisi usia, dsb dan normal atau tidak normalnya seseorang. maksudnya tes ini dikembangkan untuk digunakan kepada orang yang tidak bisa diukur dengan cara yang biasa atau alat ukur tradisional, mis. seseorang yang memiliki pendengaran lebih tetapi memiliki kekurangan dibagian lain. contoh: tuna grahita, tuna netra, dsb.

  • Pengetesan bayi dan anak prasekolah
    • skala Bayley untuk perkembangan bayi
      • usia 1 bln dan 3,5 tahun Mental Scale, Motor Scale, Behaviour Rating Scale
        • mental scale: ketajaman sensorik dan perspektual, memori, proses belajar, pemecahan masalah, vokalisasi, permulaan komunikasi verbal, dan pemikiran abstrak yang mendasar
        • motor scale: melakukan pengukuran kemampuan motorik yang besar, misalnya duduk, berdiri, berjalan, dll
        • behaviour rating scale: dirancang untuk mengetahui perkembangan kepribadian seperti perilaku emosional dan sosial, rentang dan pembangkitan perhatian, ketekunan, dan keterarahan pada sasaran
    • skala-skala Piagetian
      • Skala-skala oridinal untuk bayi
      • Tugas-tugas yang dirancang untuk menilai pencapaian tahap-tahap pra-perasional,  
      • konkret operasional,  dan format operasional
  • penaksiran komprehensif atas orang-orang yang terbelakang secara mental
    • American Association on Mental Retardation (AAMR, 1992) meyatakan bahwa keterbelakangan mental mengacu pada keterbelakangan subtransial dalam fungsi yang ada sekarang. Keterbelakangan mental ini dicirikan pada fungsi intelektual yang jauh di bawah rata-rata, yang ada secara bersamaan dengan keterbatasan-keterbatasan terkait dalam dua atau lebih bidang-bidang keterampilan adaptif yang dapat diterapkan sebagai komunikasi, perhatian pada diri sendiri, kehidupan rumah, keterampilan sosial, penggunaan komunitas, pengarahan diri sendiri, kesehatan dan keamanan, hal-hal akademik fungsional, waktu luang dan kerja
    • Vineland Adaptive Behavior Scale (VABS) tersedia dalam 3 versi:
      • Edisi Wawancara; informasi diperoleh melalui wawancara semiterstruktur dengan orangtua atau pengasuh lain
      • Formulir Survey 297 soal; menyediakan dasar sistematis untuk mempersiapkan program pendidikan atau penanganan yang disesuaikan untuk individu
      • Edisi Kelas; kuesioner yang terdiri dari 244 soal yang harus diisi oleh guru kelas, usia 3-12 tahun
  • mengetes penyandang cacat jasmani
    • kerusakan pendengaran
      • Skala Wechsler digunakan dalam pengetesan tunarungu, kebanyakan tes verbal diselenggarakan jika pertanyaan-pertanyaan diketik pada kartu
      • WISC-R Perfomance Scale merupakan tes intelegensi yang digunakan secara luas untuk anak-anak yang mengalami kerusakan pendengaran
      • Hiskey-Nebraska Test of Learning Aptitude merupakan tes individual usia 3 sampai 17 tahun, digunakan pada anak-anak yang sulit mendengar. Pada tes ini kecematan dihilanglan karena anak tunarungu sulit menyampaikan gagasan
    • kerusakan penglihatan
      • Scholastic Assesment Test (SAT) tersedia dalam format tipe besar atau huruf braille
      • Blind Learning Aptitude Test (BLAT) merupakan tes yang diselenggarakan secara individual, yang memasukkan soal-soal yang diadaptasi daro tes-tes lain
      • Intellegence Tes for Visually Impaired Children (ITVIC) desain blok dalam kumpulan tes yang memasukkan berbagai suntes verbal dan nonverbal
    • kerusakan motorik
      • Kosakata Bergambar; tes ini memberikan ukuran cepat atas kosakata “penggunaan” yang membuat tes-tes itu dapat diterapkan, terutama pada orang-orang yang tidak mampu membuat vokalisasi dengan baik
      • Peabody Picture Vacabulary Test (PPVT); terdiri dari 175 piringan yang masing-masing terdiri dari empat gambar
      • Columbia Mental Maturity Scale (CMMS); digunakan pada anak dengan Cerbral Palsy, mencakup 92 soal, masing-masing terdiri dari satu perangkat yang memuat 3,4, atau 5 gambar berwarna yang dicetak pada sebuah kartu yang besar
      • Leither International Performance Scale & Porteus Mazes; penguji memanipulasi materi tes, sementara peserta memberikan respon hanya dengan gerakan kepala yang sesuai
Sekian. KEEP SPIRIT \(^O^)/


sumber:
Anastasi. A., dan Urbina S. (2007). Tes Psikologi (Psychological Testing, ed.7th). Jakarta: PT. Indeks
http://www.psychologymania.net/2010/05/psikotes-suatu-pengantar.html
http://www.psychologymania.com/2011/09/tes-grafis-sebagai-alat-psikodiagnostik.html
http://www.4shared.com/get/WIt46Mv7/tes-tes_untuk_populasi_khusus.html
http://sarahzelhas.blogspot.com/2012/03/tes-populasi-khusus-dan-tes-kelompok.html
http://pinkerbellady.blogspot.com/2012/03/tes-psikologi-dalam-populasi-khusus.html

Minggu, 23 Maret 2014

Psikodiagnostik: Tes Psikologi

Diposting oleh Endah Ayu Apriliana di 16.06 0 komentar
A. Pengertian Tes Psikologis
kata tes berasal dari bahasa latin, testum artinya alat untuk mengukur tanah. dalam bahasa prancis kuno kata tes artinya ukuran yang digunakan untuk membedakan emas dan perak dari logam-logam yang lain. tetapi lama kelamaan arti tes menjadi lebih umum dalam psikologi. kata tes mula-mula digunakan oleh J.M Cattell pada tahun 1890 namun sampai sekarang belum ada keseragaman para ahli mengenai pengertian apakah tes itu.
  1. Anne Anastasi (1990): a Psychological test essentially an objective and standardized measure of a sampel of behavior
  2. Lee J. Cronbach (1984): a testis a systematic procedure for comparing the behavior of two or more person
  3. Peter & Shetzer (1974): tes sebagai suatu prosedur yang sistematis untuk mengobservasi tingkah laku individu dan menggambarkan tingkah laku itu melalui skala angka atau sistem kategori
  4. Philip L. Harriman (1963): any task (series of task) that yield a score which may be compared score made by other individuals
  5. Soemadi Soeryabrata (1984): pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau perintah-perintah yang harus dijalankan yang berdasar atas bagaimana testi menjawab pertanyaan-pertanyaan atau melakukan perintah-perintah itu, penyelidik mengambil kesimpulan dengan cara membandingkan dengan standard atau testi yang lain
B. Syarat Tes Psikologi yang baik
  • valid
    • suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut benar-benar dapat mengukur atau memberti gambaran tentang apa yang diukur
  • reliabel
    • suatu tes dikatakan reliabel apabila hasil yang dicapai tidak menunjukkan perubahan yang berarti walaupun diadakan tes lebih dari sekali. sebab itu ada 3 hal yang berpengaruh yaitu: alat pengukur itu sendiri, testi, dan tester
  • distandardisasikan
    • bertujuan supaya setiap testi mendapat perlakuan yang benar-benar sama, sehingga dengan demikian suatu testi yang dites mendapat perlakuan yang sama
  • objektif
    • suatu tes dikatakan objektif apabila pendapat tau pertimbangan tester tidak berpengaruh dalam hasil testing
  • diskriminatif
    • suatu tes dikatakan diskriminatif bila mampu menunjukkan perbedaan yang kecil dari sifat atau faktor tertentu dari individu yang berbeda-beda
  • komprehensif
  • mudah digunakan
C. Tujuan Tes Psikologis
  • tes dengan tujuan riset
    • mis. penyusunan tes, riset untuk mengetahui sifat-sifat psikologis tertentu pada sekelompok individu, riset untuk pemecahan masalah sosial tertentu, dsb
  • tes dengan tujuan diagnosis psikologi
    • diagnosis untuk seleksi
    • diagnosis untuk penempatan
    • diagnosis untuk motivating
    • diagnosis untuk keperluan pemilihan jabatan dan pendidikan
    • diagnosis untuk keperluan bimbingan dan konseling
    • diagnosis untuk terapi
D. Keterbatasan penggunaan tes psikologis
  • ketidaktepatan instrumen
    • tes hanya terbatas dalam mengungkap aspek perilaku individu
  • reaksi-reaksi terhadap situasi testing
    • mis. nervous, takut, dsb
  • kondisi-kondisi fisik dari testing
    • dianjurkan agar tes dilaksanakan dalam ruangan yang tenang dengan penerangan yang cukup memadai, meja yang permukaannya rata, terhindar dari kegaduhan, dsb
E. Psinsip Penggunaan tes psikologis
Brammer & Shostrom (1982) mengemukakan beberapa prinsip penggunaan tes dalam bimbingan dan konseling, diantaranya:
  1. Kaidah pertama dari penggunaan tes ialah mengetahui tes secara menyeluruh.
  2. Eksplorasi terhadap alasan individu menginginkan tes dan pengalaman individu dalam tes yang pernah diterimanya.
  3. Perlu pengaturan pertemuan interpretasi tes agar individu siap untuk menerima informasi yang benar  dan tidak menyimpang.
  4. Arti skor tes harus ditetapkan secepatnya dalam diskusi.
  5. Kerangka acuan hasil tes hendaknya dibuat dengan jelas.
  6. Hasil-hasil tes harus diberikan kepada induvidu, bukan dalam bentuk skor tapi dalam bentuk deskriptif.
  7. Hasil-hasil tes harus selalu terjebak. Cara yang digunakan untuk memulai prinsip ini ialah hasil tes harus disajikan secara tentatife.
  8. Guru pembibingan atau konselor hendaknya bersikap.
  9. Guru pembimbing atau konselor hendaknya memberikan interpretasi secara jelas dan berarti.
  10. Hasil-hasil tes harus memberikan prediksi dengan tepat.
  11. Dalam face intrepretasi tes, perlu adanya partisipasi dan evaluasi dari individu.
  12. Intrepretasi skor yang rendah kepada individu norma hendaknya dilakukan dengan hati-hati.Tingkat konseptual yang  tepat untuk menyusun interpresi tes dalam bentuk kata-kata adalah sangat penting jika individu mengerti hasil-hasil tes
F. Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Tes Psikologis
keberhasilan penggunaan tes untuk tujuan bimbingan dan konseling dipengaruhi oleh beberapa faktor tertentu. menurut Bezanson & Monsebraaten (1984), faktor yang mempengaruhi yaitu:
  1. latar belakang budaya
  2. latar belakang sosial-ekonomi
  3. pendidikan yang diperoleh di sekolah atau latihan formal
  4. persiapan tes atau pengalaman tes
  5. kepribadian
    1. motivasi
    2. kecemasan
    3. kesehatan fisik
      1. cacat fisik
      2. kesehatan pada umumnya
    4. karakteristik tes
      1. tes kecepatan vs tes kemampuan
      2. tebakan
      3. pola item
    5. pelaksanaan
      1. pelaksanaan
      2. lingkungan (kondisi-kondisi testing)
Sekian dan terima kasih. KEEP SPIRIT \(^o^)/


sumber:
http://bukunnq.wordpress.com/tes-psikologi/
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/195010101980022-SITI_WURYAN_INDRAWATI/TES_PSIKOLOGIS-tayangan.pdf

    Sabtu, 22 Maret 2014

    Psikodiagnostik: Psikodiagnostik dan Psikodiferensial

    Diposting oleh Endah Ayu Apriliana di 22.15 0 komentar
    Hai! Balik lagi nih buat ngeblog topik yang selanjutnya. Kali ini kita bakal bahas tentang psikodiagnostik dan psikodiferensial. Kemaren udah dijelasin dikit kan tentang psikodiagnostik? Oke biar gak lupa gue jelasin lagi yah.

    Psikodiagnostik termasuk dalam salah satu cabang dari ilmu psikologi. Psikodiagnostik (dari pengartian sebelumnya) adalah ilmu yang mempelajari masalah perilaku manusia yang muncul. deskripsi kepribadian diperoleh dengan beberapa teknik dan prosedur sistematis. teknik teknik tersebut antara lain wawancara, observasi, analisa dokumen pribadi (otobiografi, buku harian, surat pribadi, dsb) dan tes psikologi atau yang biasa kita sebut psikotes. beberapa pengertian lain dari psikodiagnostik yaitu:

    1. suatu teknik khusus dalam metode psikologi untuk mengungkapkan sifat dan luasnya psikis (Kisker, 1972, dalam ntiwitiw.blogspot.com)
    2. dugaan hasil pengukuran atas simptom-simptom perilaku tertentu
    3. kegiatan deskripsi yang bertujuan untuk meletakkan dasar bagi peramalan tingkah laku pasien dalam berbagai situasi
    4. keseluruhan cara, metode, dan teknik untuk menentukan ciri atau struktur psikis individu atau kelompok individu
    pengertian psikodiagnostik yang lain:
    1. psikotes: prosedur standar untuk mengukur sampel perilaku dan menguraikannya berdasarkan kategori, hasilnya digunakan untuk mendiagnosa dan memprediksi berdasarkan norma yang berlaku 
    2. diagnose: kemampuan menggambarkan kondisi subyek yang diperiksa
    3. prediksi: memberi estimasi performance
    Psikodiagnostik termasuk kedalam psikologi diferensial
    1. psikologi umum; mempelajari maslaah, proses psikis, hukum-hukum, psikis secara umum; psikologi akademis; hukum umum empirik (pengamatan) dengan umum
    2. psikologi diferensial; keadaan 'psyche' dari macam kepribadian, bangsa, tupe (stren); bervariasi hukumnya; pengamatan psikoterapik
    metode psikologi diferensial dapat dilakukan dengan berbagai macam cara penyelidikan, diantaranya:
    • penyelidikan variasi (perbedaan)
    • penyelidikan korelasi (hubungan variabel satu dengan yang lainnya)
    • penyelidikan perbandingan
    • penyelidikan psikografi (terdapat dalam diri seseorang)
    terdapat struktur psikis pada setiap individu, yaitu:
    • gejala
      • sesaat/sementara, ada awal ada akhir, sifatnya sederhana dan tidak memiliki tujuan. ex: saat wanita mengalami PMS
    • act
      • serangkaian gejala yang bertujuan, adanya awal dan akhir. ex: terserempet motor, merasa kesal dan memarahi orang yang menyerempet kita
    • disposisi
      • menetap secara konsisten, tidak ada awal atau akhir. ex: pilihan menjadi seseorang yang baik atau jahat
    Fungsi fisik pada manusia:
    1. fungsi sensori
      1. fisiologi opthamologi (koordinasi otak dengan mata)
      2. ketajaman penglihatan, ex: mencari kata atu gambar
      3. latar pandangan, ex warna, figure dan ground test
    2. fungsi motorik
      1. ketelitian
      2. gerakan tangan
    3. koordinasi sensomotorik
      1. perhatian dan konsentrasi
      2. kecepatan gerakan, koordinasi gerakan (motorik)
    4. daya tahan/kecepat-lelahan
    5. konsentrasi
    6. kemampuan bahasa
    7. kemampuan melihat ruang
    8. kemampuan intelektual performance
    9. kemampuan intelektual dan perkembangan otak
    10. penelitian otak; melalui EEG
    aplikasi psikodiagnostik:
    • psikologi pendidikan
    • psikologi klinis
    • psikologi sosial
    • psikologi industri dan organisasi
    • psikologi umum dan eksperimen
    • psikologi perkembangan
    dapat disimpulkan psikodiagnostik adalah suatu upaya untuk menilai karakteristik individu melalui suatu observasi yang dapat dilakukan dengan berbagai macam cara untuk melihat bagaimana keadaan individu tersebut. KEEP SPIRIT \(^O^)/


    sumber: 
    http://ntiwitiw.blogspot.com/2012/03/pengertian-psikologi-dan.html
    http://retno-psikolog.blogspot.com/2010/10/psikologi-psikodiagnostik.html

    Psikodiagnostik: pertemuan pertamaa

    Diposting oleh Endah Ayu Apriliana di 20.21 0 komentar
    G    : Sebelumnya minta maaf banget buat mas seta, karna minggu kemaren gak masuk, jadi blognya baru dibuat sekarang.
    MS : Apaahhhh??? Baru sekarang???? Saya potong nilai kamu!
    G    : apaahhhh???? Tidakkk mass jangannn!!!!!

    Hahaha, itu sekilas iklan doang kok. Tapi beneran maaf ya mas, saya terima konsekuensinya, karena saya juga baru tau jadi langsung aja yaaaa
    saya ngutip dari temen saya, makasih banget buat dyahayuputrihandayani.blogspot.com ( ayu ) yang mana peraturan gue ambil hahahaha. Dari beberapa yang gue baca, ternyata ada beberapa hal baru yang beda dari psikologi kognitif, dan ini buat mas seta kelihatan lebih killer.. wuuuuuuwwwww.....ini dia diantaranya:
    • Gak akan ada tugas kelompok, jadi semua tugas individu. Haha sesuatu yahh, tapi alhamdulillah deh
    • Sering ngadain diskusi dalam kelas. Kalo gitu apa bedanya sama berkelompok?
    • Posisi tempat duduk yang melingkar. Hmmm..
    • Telat maksimal 3x, terus dikasih waktu Cuma 30 menit aja. 30 menitnya sih okee, 3x nya?????

    Yapp, itu tentang keadaan kelasnya. Tentang tugas individu pun gue juga baru tau kalo ‘agak’ sedikit berbeda dari sebelumnya. Bukan hanya meringkas kaya psikologi kognitif, tapi membuat review dan ulasan. Hmm, sebenernya sih agak bingung walaupun udah dijelasin berkali2 sama daus tetep aja bingung. Habis baca blog temen2 baru ngerti maksudnya, membuat ulasan materi (sebelum) dan mereview materi (sesudah). oiya, kita juga punya hak lohhh, yaitu 60% buat hasil tugas kita, 20% UTS dan 20% untuk UAS. Hmm.. alhamdulillah deh sesuatu. Terus materinya itu:
    • Pengantar Diagnostik
    • Psikodiagnostik & Psikodiferensial
    • Konsep Dasar Tes Psikologi
    • Tes Individu, Populasi Khusus, & Tes Minat
    • Tes Kemampuan Mental
    • Tes Populasi Khusus
    • Diskusi/Tanya jawab sebelum ujian
    • UTS
    • Tes Minat & Sikap
    • Tes Proyeksi & Kepribadian (2x pertemuan)
    • Teknik Observasi
    • Teknik Wawancara
    • Interpretasi Tes Psikologi (belum dipastikan jadi/tidak)
    • Kode Etik dalam Psikologi

    Wawwww, akhirnya sampe juga kita di tahap psikodiagnostik yang ditunggu hahaha. Tapi lumayan banyak banget ya?

    Oke, ngulas sedikit tentang Pengantar Diagnostik ya?

    Karena pertemuan awal gak masuk, jadi sumbernya diambil dari blog temen2, tapi gak copas kok ;). Nah, seperti namanya, psikodiagnostik berasal dari kata ‘Psikologi’ dan ‘Diagnostik’. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa manusia melalui perilaku sebagai hasil dari interaksi lingkungan dan proses belajar. Jadi dari situ kita bisa tau kalo Psikodiagnostik adalah ilmu yang mempelajari masalah perilaku manusia yang muncul. Diagnosis mencakup:
    • Describe (menggambarkan suatu masalah)
    • Explain (menjelaskan suatu masalah, sebab-sebabnya)
    • Predict (memprediksi)
    • Control (mengarahkan)

    Tes Psikologi adalah pengukuran yang objektif dan terstandarisasi dari perilaku, tapi yang paling utama ituu wawancara sama observasi, bukan lewat alat tes.
    Sejarah Penelitian Wundt. Wundt melakukan penelitian mengenai Individual Difference (Perbedaan Individu) significant others akan mempengaruhi performance individu.

    Sekian untuk pengantar diagnostik kali ini, makasih buat mas seta, KEEP SPIRIT \(^O^)/


    Sumber:
    dyahayuputrihandayani.blogspot.com
    pusparikza.blogspot.com
     

    me with my little story Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review